Jati adalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m. Berdaun besar, yang luruh di musim kemarau.
Jati memiliki pertumbuhan yang lambat dengan germinasi rendah (biasanya kurang dari 50%) yang membuat proses propagasi secara alami menjadi sulit sehingga tidak cukup untuk menutupi permintaan atas kayu jati. Jati biasanya diproduksi secara konvensional dengan menggunakan biji. Akan tetapi produksi bibit dengan jumlah besar dalam waktu tertentu menjadi terbatas karena adanya lapisan luar biji yang keras. Beberapa alternatif telah dilakukan untuk mengatasi lapisan ini seperti merendam biji dalam air, memanaskan biji dengan api kecil atau pasir panas, serta menambahkan asam, basa, atau bakteri. Akan tetapi alternatif tersebut masih belum optimal untuk menghasilkan jati dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak. Adapun cara yang biasa digunakan pada penyemaian benih jati adalah sebagai berikut :
Cara 1: PENGKECAMBAHAN BENIH
1. Pertama kita harus persiapkan bedengan dengan ukuran 1 x 10 meter (30 kg biji jati). Media bedengan menggunakan pasir halus dengan ketebalan ± 3 cm2. Kita pilih biji jati yang benar2 tua dan besar
3. Keringkan biji jati tersebut selama 3 hari (jemur dengan terik matahari)
4. Rendam biji tersebut selama 4 hari
5. Angkat dan tiriskan selama sehari
6. Sebelum melakukan penyebaran, sebaiknya semprotkan pestisida dan fungisida pada media sebar.
7. Sebarkan benih tersebut pada bedengan yang telah di sediakan, taburkan pasir setebal 1 cm diatasnya, tutup rapat pakai plastik putih yang dibuat seperti tenda dan berilah peneduh paranet di atasnya. Usahakan jangan dibuka selama 2 hari pertama
8. Penyiraman dilakukan setiap hari setelah hari ke 3 (Media harus tetap basah)
9. Benih jati akan tumbuh sekitar 3 minggu.
10. Penyemprotan insektisida dilakukan tiap 7 hari sekal.
Cara 2 Penyemaian Biji Jati
1. Pengadaan benih dan perkecambahan.2. Buah jati direndam dalam air dingin, lalu dijemur di bawah terik matahari, diulang selama 1 – 2 minggu.
3. Biji jati direndam dalam air dingin kemudian air panas bergantian selama 1 minggu.
4. Daging buah digosok dengan amplas, sehingga memudahkan air dan udara masuk kedalam biji.
5. Biji jati direndam dalam larutan asam sulfat pekat ( H2SO4 ) selama 15 menit, kemudian dicuci dengan air dingin setelah itu baru dikecambahkan dengan media pasir.
6. Biji jati dioven pada suhu 50ºC selama 48 jam.
7. Biji jati dimasukan dalam karung goni kemudian direndam pada air mengalir (sungai kecil) selama 1 minggu kemudian ditiriskan selama 1 hari, selanjutnya ditabur di bedeng tabur.
8. Media untuk pertumbuhan kecambah terdiri Media tabur menggunakan pasir steril yang telah dijemur dibawah sinar matahari selama 1 hari,
9. atau dapat juga disemprot dengan fungisida (Benlate).
10. Media kecambah (pasir) ditempatkan pada bak tabur dan jangan sampai dipadatkan.
11. Benih ditanam dengan bekas tangkainya dibawah, ditekan kedalam media sedalam 2 cm kemudian ditimbun.
12. Penyiraman dilakukan agar media menjadi basah, dan pada benih jati akan terjadi proses pengecambahan.
13. Pada hari ke 23 sampai ke 27, umumnya 20% biji jati mulai berkecambah. Perkecambahan hingga 70% dari keseluruhan biji yang ditanam tercapai antara hari ke 44 hingga hari ke 47.
PEMINDAHAN-PENYAPIHAN KE PERSEMAIAN
Setelah benih jati memiliki daun 4, benih jati siap untuk di sapih. Siapkan media polybag dengan ukuran 10 x 15, isi dengan media tanah (sebaiknya di campur dengan TSP0/SP-36). Siapkan naungan diatasnya dengan paranet 70%, sebelum melakukan pemindahan media harus di siram secukupnya. Memindahkan benih jati pada sore hari (mulai jam 3). Siram kembali secukupnya. Bibit jati siap di tanam setelah umur 3 bulan (±40 cm)
PENYIRAMAN DAN PEMUPUKAN
Penyiraman dilakukan setiap hari (sebaiknya pada sore hari). Penyemprotan dilakukan setiap 1 minggu sekali dengan menggunakan pestisida dicampur pupuk daun (gandasil D). Pemupukan dilakukan setelah bibit jati berumur 15 hari :
- Larutkan 1 kg pupuk Npk Mutiara dengan air 10 liter.
- Campur 1 liter air larutan tersebut dengan air biasa 15 liter, lalu siramkan untuk 500 batang bibit.
- Setelah meresap, bilas rata dengan air biasa secukupnya.
- Pemupukan harus dilakukan pada sore hari (mulai jam 4)
PEMBIBITAN.
Polybag yang kita siapkan berisi tanah, pupuk organik/kandang, dan rambut padi, dengan perbandingan 1 : 3 : 2. dan semprotkan pupuk cair
sebagai pembenah dan pengelola unsur hara, yang terdiri dari: Pupuk hayati Bio P 2000 Z + Phosmit + air dengan perbandingan 1 : 1 : 180. Semprotkan secukupnya ( 1 liter campuran untuk 50 liter media pembibitan). Perawatan di pembibitan terdiri dari penyiraman dan pemupukan ulang dilakukan pada bulan ke 3. Setelah bibit berumur 3 bulan kondisinya sudah siap untuk ditanam di lapangan. (INK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar