Sumber Foto : Jurnal Sumatra |
A.
Mengenal
Bencana Banjir dan Longsor
1. Pengertian Bencana Banjir dan
Longsor
Definisi Bencana udah tertuang dalam Undang-undang Nomor
24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Dalam Undang-undang tersebut,
pengertian Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tersebut juga
mendefinisikan mengenai beberapa macam bencana seperti bencana alam, bencana
non alam, dan bencana sosial. Bencana alam
merupakan bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
a. Banjir
Banjir merupakan salah satu bencana alam di mana daratan
tergenang oleh aliran air yang berlebihan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
menunjukkan bahwa banjir berarti “berair banyak dan deras kadang-kadang meluap
atau peristiwa terbenamnya daratan karena peningkatan volume air”.
Bencana ini sering terjadi baik di pedesaan maupun
perkotaan, bahkan di beberapa tempat banjir sudah menjadi agenda tahunan.
Banjir di lokasi berbeda juga tentunya akan menimbulkan dampak yang berbeda.
Banjir di perkotaan sebagian besar akan menimbulkan kerusakan pada sarana dan
prasarana pemukiman warga. Lain hal nya jika bencana ini terjadi di pedesaan
yang pada umumnya akan menyebabkan terendamnya lahan pertanian dan ladang milik
masyarakat.
Sumber Foto : www.tarungnews.com |
b. Longsor
Pengertian longsor menurut Crude (1991) yaitu suatu
kejadian atau peristiwa geologi yang disebabkan oleh pergerakan massa batuan,
tanah atau puing- puing yang menuruni suatu lereng. Sedangkan Vernes (1978)
mengartikan longsor sebagai pergerakan material ke bawah dan ke luar lereng
karena pengaruh dari gravitasi. Longsor yang lebih dikenal dengan tanah longsor
(landslide) juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan massa berbagai jenis
batuan atau tanah yang tidak membutuhkan media berpindah seperti air atau
udara.
Sumber foto : Smansa - blogspot |
2. Penyebab Terjadinya Banjir dan
Longsor
a.
Penyebab
Banjir
Banjir terjadi
bukan hanya tanpa sebab, namun disebabkan oleh banyak faktor baik berupa faktor
alam maupun faktor manusia. Berikut adalah berbagai penyebab terjadinya salah
satu bencana hidrometeorologi ini.
1. Kondisi
Topografi
Daerah dengan
kondisi topografi rendah atau disebut dataran rendah akan beresiko lebih tinggi
dilanda banjir daripada dataran tinggi. Hal ini umum terjadi karena air
mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Selain itu, daerah
hilir dari suatu DAS (Daerah Aliran Sungai) cenderung memiliki kemiringan
lereng yang rendah sehingga lebih berpeluang terjadi bencana hidrometeorologi
ini.
2. Intensitas
Hujan yang Tinggi
Hujan lebat
yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan volume air di daratan meningkat.
Apabila hal ini terus terjadi maka sungai tidak akan mampu lagi menampung
banyaknya volume air yang ada. Akibatnya, air sungai meluap dan terjadilah
bencana ini.
3. Penyumbatan
Aliran Air
Penyumbatan
aliran air baik di sungai maupun di selokan karena sampah yang menumpuk akan
menyebabkan terganggunya aliran air. Hal ini tentunya akan membuat aliran air
cepat meluap sehingga menyebabkan bencana hidrometeorologi ini.
4. Sedikitnya
Area Peresapan Air
Area peresapan
air sangatlah penting untuk meresapkan air yang ada di permukaan menuju ke
dalam tanah. Pada saat ini, area resapan air sangat jarang ditemukan terlebih
di daerah perkotaan. Daerah yang seharusnya menjadi area peresapan air justru
tertutup oleh bangunan aspal ataupun beton sehingga air yang seharusnya meresap
akan menggenang di permukaan.
5. Penggundulan
Hutan
Hutan dengan
banyak pohon-pohon di dalamnya berfungsi untuk menahan dan menyerap air
sehingga aliran air di permukaan tidak menggenang. Apabila terjadi penebangan
pohon yang berlebihan atau penggundulan hutan, fungsi hutan ini akan hilang,
akibatnya air akan langsung mengalir ke daerah yang lebih rendah dalam jumlah yang banyak dan
menyebabkan banjir di daerah hilir suatu DAS.
Sumber Foto : Pasberita.com |
Berdasarkan
penyebab diatas, maka penyebab terjadinya banjir dibedakan menjadi dua yakni
karena faktor alam dan ulah manusia. Faktor alam seperti curah hujan yang
tinggi, kondisi alam. Sedangkan faktor yang disebabkan manusia seperti
kurangnya daya resap, penggundulan hutan dan sebagainya.
b.
Penyebab
Longsor
Tanah longsor
umumnya terjadi pada dataran tinggi atau pegunungan. Tetapi longsor bisa
terjadi pada dataran yang relatif rendah. Longsor di daerah rendah tersebut
disebabkan oleh penggalian jalan, runtuhnya galian tambang atau runtuhnya
tebing sungai. Apa saja penyebab tanah longsor? Berikut adalah uraiannya.
1. Curah hujan
yang tinggi
Penyebab
pertama seringnya terjadi longsor adalah tingginya curah hujan. Tanah yang
kering pada musim kemarau mempunyai banyak pori- pori atau rongga tanah.
Rongga- rongga tanah tersebut akan membentuk retakan pada tanah. Ketika musim
penghujan, air hujan akan memenuhi rongga tanah dan menyebabkan terjadinya
pergeseran tanah. Jika tanah bergeser terus menerus maka akan terjadi longsor.
2. Sampah yang
menumpuk
Sampah yang
menumpuk di sungai akan menyebabkan banjir. Sedangkan sampah yang menumpuk di
atas permukaan tanah kemudian terkena tekanan air hujan maka akan menimbulkan
longsor.
3. Adanya Aktivitas Seismik
Gempa bumi
yang terjadi pada daerah berlereng terjal akan mengakibatkan dilatasi tanah.
Apabila getaran gempa terus terjadi maka daerah gempa tersebut akan mengalami
longsor.
4. Adanya Aktivitas Vulkanik
Salah satu
penyebab terjadinya longsor adalah adanya aktivitas gunung berapi. Larva yang
mencair mengakibatkan banjir lahar yang mengalir cepat ke permukaan lereng.
Derasnya arus banjir lahar tersebut memicu terjadinya banjir bandang dan
longsor, seperti yang terjadi pada letusan Gunung St. Helens di Washington.
Longsor tersebut tercatat sebagai longsor karena aktivitas vulkanik paling
dahsyat yang pernah terjadi.
5. Hutan yang Gundul
Hutan
mempunyai peranan yang besar bagi kestabilan tanah. Apabila pohon- pohon besar
di hutan ditebangi, maka struktur lapisan tanah menjadi labil karena tidak ada
akar yang biasanya menguatkan tanah. Ketika curah hujan tinggi, kondisi tanah
menjadi jenuh akan air hujan karena tidak ada pohon yang membantu menyerap air.
Begitu besarnya dampak akibat hutan gundul. Jika hal tersebut terus dibiarkan
maka akan mengakibatkan bencana tanah longsor.
6. Struktur Bebatuan yang Hancur
Batuan sedimen
dan batuan endapan sangat mudah lapuk dan hancur menjadi tanah. Apa lagi jika
batuan- batuan tersebut berada di lereng gunung, maka akan sangat rawan terjadi
longsor.
7. Material yang Menimbun Lembah
Lahan
permukiman yang semakin sempit di daerah dataran rendah telah memaksa
masyarakat untuk membuat perumahan di dataran tinggi. Perumahan tersebut dibuat
dengan cara memotong tebing dan menimbun lembah. Jika material yang digunakan
untuk menimbun lembah tidak benar- benar padat, maka akan mudah terjadi longsor
jika terkena aliran air hujan.
8. Bendungan yang Menyusut
Menyusutnya
air di danau, waduk atau bendungan mengakibatkan penurunan permukaan tanah.
Permukaan tanah yang terus menerus turun akan memunculkan retakan dan
mengakibatkan longsor.
9. Beban Tanah
yang Berlebih
Perumahan dan
bangunan yang dibangun di atas lereng memberi beban berlebih pada tanah. Tidak
hanya bangunan, kendaraan berat yang melintasi jalan di lereng gunung juga
menjadi beban berat bagi tanah. Jika struktur tanah yang mempunyai beban berat
tersebut tidak diperkuat, maka akan menimbulkan longsor.
10. Adanya Erosi Tanah
Erosi tanah
merupakan proses terkikisnya lapisan tanah oleh berbagai macam media seperti
air, angin dan es. Erosi tanah yang terjadi pada tebing yang curam dan tidak
mempunyai pohon sebagai penguat struktur tanah, dapat menyebabkan bencana
longsor (baca : Cara Mencegah Erosi Tanah).
A.
Tindakan
Preventif Untuk Menanggulangi Bencana Banjir dan Longsor
Banjir dan Longsor merupakan
bencana yang paling sering terjadi di Indonesia. Beragam upaya dan cara
tentunya sudah dilakukan oleh sejumlah pihak. Mulai dari kampanye pencegahan
banjir, hingga bragam tindakan lain dilakukan. Salah satu cara menanggulangi
banjir dan longsor adalah dengan tindakan preventif.
Pengertian Preventif adalah suatu
tindakan pengendalian sosial yang dilakukan untuk mencegah atau mengurangi
kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di masa mendatang. Tindakan
preventif (pencegahan) dilakukan manusia, baik secara pribadi maupun
berkelompok untuk melindungi diri mereka dari hal buruk yang mungkin terjadi.
Tindakan
Preventif untuk menanggulangi banjir dan longsor merupakan tindakan
pengendalian yang dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir dan longsor.
Sehingga nantinya tidak adalagai dampak yang terjadi akibat banjir dan longsor.
Adapun beberapa tindakan preventif menanggulangi banjir dan longsor
diantaranya:
a. Membuang Sampah pada Tempatnya
Pendangkalan sungai adalah salah
satu akibatnya. Dalam jangka panjang, pada saat curah hujan tinggi, kubik air
yang tak tertampung akan mengakibatkan banjir. Karena itulah mari membuang
sampah pada tempatnya. Bukan hanya untuk mencegah banjir, namun lingkungan yang
bersih akan lebih menyehatkan.
b. Membuat Saluran Air dan Terowongan
Air Bawah Tanah
Banjir merupakan masalah pembuangan
air. Jika sudah mengetahui akan dibuang ke mana, maka membuat saluran air
merupakan salah satu cara pencegahan banjir. Saluran air yang dibuat tidak
boleh terhubung ke sungai mati atau sungai yang buntu. Tapi harus dipastikan
tujuannya, yaitu terhubung dengan sungai yang memiliki aliran air yang lancar
dan terhubung langsung ke laut.
www.paradigmabangsa.com |
3 c. Menanam Pohon Berbatang Besar di
Sekitar Rumah
Banyak saran pencegahan banjir yang
mengatakan tentang penanaman pohon, namun itu saja tidak cukup. Pohon yang
ditanam sebaiknya merupakan pohon yang dapat tumbuh besar. Hal ini dikarenakan,
pohon yang besar memiliki akar yang kuat dan menciptakan rongga-rongga tanah
yang lebih baik. Hal ini berfungsi agar air dapat cepat diserap oleh akar dan
resapan air ke tanah dapat lebih optimal.
4 d. Penciptaan
Green Open Space
Kawasan Terbuka Hijau adalah
kawasan yang khusus ditujukan untuk penanaman pohon di daerah perkotaan. Hal
ini digunakan sebagai pengganti hutan. Pada kota-kota yang cukup luas dan jarak
ke hutan cukup jauh, area resapan air sangat sedikit. Sehingga dibutuhkan area
tambahan dengan fungsi pengganti.
5 e. Mendirikan Bangunan atau Konstruksi
Pencegah Banjir
Bukan hanya saluran air yang baik,
tapi bangunan pencegahan banjir dapat dijadikan sebagai salah satu metode
pencegahan banjir. Bendungan dan waduk adalah konstruksi yang tepat untuk
dijadikan media pencegahan banjir, dikarenakan dapat menampung kubik air yang
cukup banyak sebelum dialirkan ke laut. Sehingga air tidak sampai mengalir ke
pemukiman penduduk.
Sumber:
thanks for your information, dont forget to visit airlangga university website https://www.unair.ac.id/2022/06/03/pakar-pariwisata-unair-ungkap-mitigasi-risiko-bencana-harus-disiapkan/
BalasHapus