Wabah COVID - 19 memiliki dampak yang
cukup besar terhadap kehidupan masyarakat. Tidak hanya pelaku ekonomi menengah,
hampir semua unsur masyarakat merasakan dampaknya. Program #WorkFormHome (WFH)
serta tagar #dirumahsaja merupakan bentuk upaya pemerintah dalam memutus rantai
penyebaran COVID - 19. Bagi Masyarakat
perkotaan tentu bukanlah hal yang mudah untuk berdiam
diri di rumah. Padatnya aktivitas tidak boleh terhenti walaupun pandemi. Salah
satu langkah tepat adalah dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah.
Pemanfaatan lahan pekarangan tidak sekedar memanam tanaman kemudian
menikmati hasil tanaman itu. Lebih dari itu, masih terdapat manfaat yang
diperoleh dengan memanfaatkan lahan untuk pekarangan, seperti:
1. Lahan atau kebun menjadi produktif
2. Menikmati hasil pekarangan sendiri
3. Sedekah oksigen
4. Menyehatkan tubuh
5. Mengajak dan mengedukasi anggota
keluarga untuk bercocok tanam
6. Memberi contoh dan edukasi kepada
lingkungan sekitar untuk tetap produktif di rumah dengan memanfaatkan lahan
pekarangan.
A.
Mengapa Memanfaatkan
Lahan Pekarangan Penting Saat Pandemi COVID – 19 ?
Memanfaatkan Pekarangan
sebenarnya sangat penting dan tidak perlu menunggu wabah Covid menyerang. Namun
karena kesibukan dan sebagainya, kadang pekarangan hanyalah memiliki nilai
pekarangan tidak lebih. Akan tetapi, dengan adanya momentum wabah ini, memanfaatkan
lahan pekarangan menajdi hal yang harus dilakukan. Ada banyak alasan mengapa
memanfaatkan pekarangan sangatlah penting, diantaranya mengurangi kebosanan pada saat stay at home, dapat memutus rantai penyebaran COVID - 19, serta membantu dalam mencukupi gizi keluarga dari hasil budidaya hortikultura di rumah sehingga dapat meningkatkan imunitas badan
B. Apa
saja yang yang dapat kita lakukan dalam pemanfaatan lahan pekarangan ?
Beberapa hal yang dapat kita lakukan agar pekarangan
kita dapat lebih bermanfaat untuk keluarga, diantaranya adalah :
1.
Menanam
Tanaman Hortikultura
Beberapa jenis sayuran yang mudah dibudidaya
ialah, sawi, caisim, bayam, bawang daun, cabe, kemangi, tomat, dll. Sedangkan
untuk tanaman obat keluarga dapat berupa jahe, temulawak, kunyit, kumis kucing
dan lain sebagainya.
Dalam mempersiapkan media tanaman di pekarangan yang perlu
diperhatikan adalah kondisi pekarangan dan sarana. Apabila kita memiliki lahan yang terbatas kita
bisa menggunakan barang – barang bekas dan tembok sebagai media tempel
penanaman susun bertingkat, menggunakan polibag, atau bisa juga menggunakan
sistem hidroponik. Adapun beberapa barang bekas yang dapat dipakai untuk
menghemat biaya adalah :
§ Botol Bekas
Lubangi salah satu bagian sisi botol air mineral untuk tempat
tanaman. Jangan lupa juga lubangi bagian bawah sebagai aliran air agar kualitas
tanah tetap baik. Sebelum di isi dengan media tanam/tanah sebaiknya tentukan
dulu lokasi yang akan dimanfaatkan. Jika akan digantung vertical, maka cukup
bagian atas botol diikat dengan kawan, dan bagian bawahnya dilubangi sebagai
siklus air. Sedangkan jika berbentuk horizontal, maka kaitkan kawan di kanan
dan kiri botol. Simak gambar disamping. Sedangkan untuk
memanfaatkan wadah bekas seperti toples bekas dan lainnya tidak terlalu susah.
Karena bentuk dan kondisinya tinggal di atur menyerupai pot.
§ Bambu, pipa dan talang air
Bekas
Jika menggunakan bambu, Bilahlah
bambu menjadi dua bagian. Dalam memanfaatkan bambu ini, perhatikan kelayakan
dengan kondisi pekarangan sehingga tidak mengganggu kondisi pekarangan dan pandangan. Potonglah
bambu jika terlalu memanjang. Kemudian silahkan diisi dengan media tanam
(tanah). Adapun penempatan
bambu terdiri dari beberapa macam bisa horizontal dengan digantung, bisa juga dengan
menggunakan penyanggah di bawah. Sedangkan untuk pipa bisa dibagi dua
dengan model horizontal atau dilubangi
dengan model penanaman vertical. Untuk model dan variasi sarana bebas dan
disesuaikan dengan kreatifitas kita.
2. Budidaya
Ikan dalam Ember (BUDIKDAMBER)
Kebutuhan protein
hewani dan sayuran terus meningkat. BUDIKDAMBER adalah salah satu cara
memperoleh keduanya di lahan terbatas. Sayuran yang digunakan dapat berupa
kangkung dan ikannya dapat menggunakan lele atau nila.
Alat dan Bahan
- Ember
- 80 Liter
- Arang batok kelapa
- Gelas Plastik
- Kawat
- Benih Lele berukuran 5-12 cm sebanyak 60-100 ekor
- Bibit Kangkung
- Tang
- Solder
Langkah-langkah
Gelas Potongan Kangkung
1. Lubangi Gelas Plastik 10-15 Buah dengan solder / penggantinya
2. Potong Kangkung, Sisakan bagian bawah
3. Masukan bagian bawah Kangkung
4. Masukan arang batok kelapa 50% - 80% Gelas
5. Potong Kawat (12cm) dan Buat Kait untuk pegangan gelas di ember
Persiapan Media
1. Isi Air 60 Liter Diamkan 1-2 Hari
2. Masukan Ikan Diamkan 1-2 Hari
3. Rangkai Gelas Kangkung di pinggir ember
Hasil Pembuatan
Pemeliharaan
- Ember diletakkan di tempat terkena matahari maksimal
- Kangkung akan terlihat tumbuh di hari ke-3
- Bila ada kutu di daun kangkung, segera buang daun atau batang karena kangkung akan kriting dan mati
- Berikan pakan kepada ikan sesuai ukuran sekenyangnya bisa 2-3 kali dengan waktu tetap. (5-7cm pakan pf800, 10cm pf1000, >12cm 781-2, 781-1, 781)
- Air berubah jadi hijau
- Amati nafsu makan ikan
Pergantian Air / Sipon
Bila Nafsu makan ikan menurun, Air berbau busuk (NH3, H2S), Ikan mengantung (kepala diatas, ekor ke bawah) maka yang harus dilakukan adalah Ganti Air atau Sipon (Penyedotan kotoran di dasar ember dengan selang) dengan kriteria:
- Biasanya 10-14 Hari Sekali Penyedotan 5-8 Liter
- bisa lebih atau keseluruhan bila perlu
- Ganti dengan air bersih Kangkung yang membesar butuh air lebih banyak
- tambahkan air setinggi leher ember
Panen
Panen Kangkung pertama 14-21 Hari sejak tanam
Sisakan bagian bawah - tunas kangkung untuk pertumbuhan kembali
Panen ke-2 dan selanjutnya berjarak 10-14 hari sekali
Bisa bertahan 4 Bulan
Panen Ikan lele dapat dilakukan dalam 2 bulan bila benih bagus dan pakan baik
Tingkat bertahan hidup (survival) 40-100%
Dilakukan dengan diserok atau kuras
Ikan berkurang karena loncat saat hujan, kanibal dimakan kucing
Sumber Budidaya Ikan dalam Ember (BUDIKDAMBER) oleh JULI NURSANDI, S.Pi., M.Si.
3. Budidaya
lebah tanpa sengat (Stingles Bee)
Madu
merupakan nutrisi yang paling bagus untuk kesehatan. Dalam masa pandemi ini,
peningkatan imun sangat dibutuhkan agar senantiasa tetap sehat tidak mudah
terjangkit penyakit maupun virus. Budidaya lebah madu di rumah merupakan upaya dalam
menyediakan madu berkualiatas untuk keluarga. Salah satu lebah yang mudah dibudidaya
dan aman adalah lebah tanpa sengat (trigona,
sp).
Lebah
dapat mencari pakan di sekitar rumah kurang lebih radius 200 – 500 meter dari
rumah. Madu yang dihasilkan sekitar 150 ml – 300 ml per koloni.
Nah, mudah bukan sobat rimba?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar